Pasar Apung “Ah Poong” Sentul

Di bayangan gue, pasar apung yang ada di Sentul City sama dengan pasar apung yang ada di Thailand atau Kalimantan, dimana banyak orang berjualan di sepanjang sungai dan untuk melakukan transaksi maka pembeli pun harus menggunakan perahu menyusuri sungai tersebut.


Tapi ternyata pasar apung di Sentul City ini lebih ke arah food court di atas dermaga, di pinggir sungai. Pengunjung memang bisa menyusuri sungai Cikeas menggunakan perahu tapi hanya untuk menikmati view saja tanpa melakukan transaksi.



Berbagai jenis menu makanan dan minuman dijual disini, yang diusung oleh provider “Eat To Eat”. Untuk melakukan pembelian maka pengunjung diwajibkan untuk mengisi kartu pra-bayar (deposit) dengan masa kadaluarsa 30 hari tapi tidak usah khawatir karena bila kita tidak berminat kembali lagi maka sisa uang (saldo) yang ada di kartu dapat dikembalikan.

Menu yang ditawarkan cukup variatif, ada mie, nasi, dari berbagai daerah dan negara. Tapi untuk rasa ya biasa saja lah dan harga pun agak mahal mungkin karena di tempat wisata.


Selain wisata kuliner, yang dapat dilakukan disini adalah:

  • Jalan-jalan di Ecopark: merupakan sarana pendidikan buat anak-anak semperti pipa ulir yang bisa memompa air, ayunan dsb. Tapi sayangnya di taman ini dihiasi dengan patung yang kurang pantas, menjurus ke arah pornografi. Seharusnya pemilik dapat menempatkan patung lain yang lebih menekankan pada edukasi anak-anak.


  • Outbond : ada jembatan menggunakan anyaman tali yang bisa dilalui pengunjung dengan berjalan maupun merangkak, atau menyebrang jembatan dari tali menggunakan sepeda dll.


  • Rafting : menyusuri sungai Cikeas


  • Berperahu ria
Bila hanya mau berwisata kuliner, lebih baik datang sore atau malam hari, karena suasana yang di dapat akan berbeda.

Sampai ketemu di wisata kuliner edisi berikutnya … salam superr …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *