Mengambil Hikmah Dari Kisah Hidup Een Sukaesih

Dunia pendidikan dihebohkan dengan meninggalnya Ibu Guru Een Sukaesih. Seorang guru yang berhasil mendapatkan Liputan6 Award. Ya Ibu Een Sukaesih telah meninggal tanggal 12 Desember 2014. Kisah hidup Ibu Een sangat menginspirasi termasuk saya, perjuangannya untuk ikut andil dalam mencerdaskan bangsa walaupun dalam keterbatasan fisik sangat perlu diacungi jempol dan dilanjutkan oleh generasi penerus bangsa.

Siapakah Ibu Een Sukaesih?

Ibu Een adalah seorang guru, lahir di Sumedang 51 tahun yang lalu tepatnya tanggal 10 Agustus 1963. Ibu Een adalah seorang alumnus Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Beliau mengambil program pendidikan diploma (D3).

Beliau pernah mengajar di sebuah SMP di Cirebon dan menjadi salah seorang calon pegawai negeri sipil. Namun karena kondisi fisiknya dan penyakitnya akhirnya beliau mengundurkan diri dan mulai aktif mengajar di rumah. Beliau tetap semangat mengajari anak didiknya walaupun dengan tetap berbaring di tempat tidur.
kisah hidup een sukaesih yang menginspirasi

Kisah Hidup Ibu Een Sukaesih

Penyakit sakit tulang sendi sudah mulai dirasakan Ibu Een sejak berumur 18 tahun, walaupun sakit namun Een muda masih dapat berjalan. Namun pada umurnya 24 tahun, beliau sudah tidak dapat menggerakan badannya dan hanya terbaring di atas tempat tidur.

Dari hasil pemeriksaan ke dokter diketahui bahwa penyakit yang diderita ibu Een adalah penyakit Rheumatoid Arthritis (RA) langka yaitu penyakit autoimun kronis yang dapat melumpuhkan syaraf sehingga tak mampu digerakkan. Yang masih dapat digerakkan oleh Ibu Een saat itu hanyalah bola mata dan mulutnya. Namun kemudian matanyapun tidak dapat digunakan juga karena rusak. Namun hal tsb tak membuat ibu Een patah semangat ataupun hanya berkeluh kesah …
Ibu Een Sukaesih mulai memberikan bimbingan belajar saat ada anak tetangga yang bertanya cara menjawab soal PR. Setelah kejadian itu semakin banyaklah anak tetangga yang minta dibimbing olehnya. 
Semangat juang yang tinggi untuk menjadi seorang guru terus beliau lakukan walaupun hanya bisa dengan kata-kata atau secara lisan karena kelumpuhan yang diderita lebih dri 30 tahun. Semangat yang luar biasa inilah telah membuat beliau menerima penghargaan bergengsi Liputan6 Award dan sempat diundang oleh presiden SBY untuk mengunjungi istana.
Semoga perjuanganmu dapat terus menyemangati kami sebagai generasi muda bangsa, menjadi pribadi mandiri dan tak pantang menyerah, pribadi yang lebih mengutamakan kepentingan umum dibanding kepentingan pribadi, pribadi yang memberikan manfaat sebanyak-banyaknya buat keluarga, bangsa dan agama.
Selamat jalan Bu Guru Been Sukaesih ..semoga semua amal ibadahmu diterima di sisi Allah SWT .. Aamin yra..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *