Saya tergelitik menulis judul ini setelah mendengar berita dari TV bahwa seorang lulusan S2, Ignatius Ryan Tumiwa menuntut legalisasi suntik mati karena dia telah menjadi pengangguran 1 tahun ini dan hidup seorang diri. Aneh? iya memang, apa yang ada di pikiran seorang master? dimana letak logikanya?
Dan mengapa pula seorang master sulit mendapatkan pekerjaan?
Tidak mempunyai penghasilan, jatuh miskin merupakan salah satu faktor penyebab stress yang bila dibiarkan akan menyebabkan depresi.
Stress merupakan suatu gangguan kejiwaan yang seringkali melanda kita. Stress merupakan hal yang wajar dan tidak membahayakan asal disikapi dengan hal-hal positif.
Berbagai penelitian menyebutkan bahwa hadirnya seorang teman dapat menekan rasa stress sehingga tidak terjadi depresi. Sudah dari sananya bahwa manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi. Manusia perlu teman untuk melakukan aktifitasnya. Kehadiran seorang teman / sahabat akan membantu kita untuk menekan rasa stress dan menghadapi masa-masa sulit. Walaupun mereka tidak dapat membantu secara finansial setidaknya dapat menjadi teman bicara sehingga beban pikiran dapat berkurang.
Berbicara dengan seorang teman dapat membuka pikiran, memberikan masukan-masukan sehingga pikiran kita tidak sempit dan hanya tertuju pada masalah.
Yuk ah kita tingkatkan silaturahmi kita, berinteraksi dengan teman, saudara dan tetangga, tidak hanya aktif di sosmed tapi ternyata interaksi langsung lah yang lebih bermanfaat.