Perjalanan Menuju Tanah Suci (Part 4)

Kegiatan selama di Madinah meliputi ziarah ke makam Rasullullah termasuk berdoa di Raudhah, ziarah masjid Quba, perkebunan kurma dan memperbanyak sholat berjamaah 5 waktu di masjid Nabawi dan sholat-sholat sunnah lainnya di masjid Nabawi.

Masjid Nabawi sangatlah indah, tatanan masjid dengan gaya arsitektur yg khas, terdapat pembagian yg jelas antara jamaah pria dan wanita, bersih dan rapih.  I love it! Payung depan masjid akan terbuka saat siang hari dan tertutup saat malam hari.

Raudhah merupakan tempat berdoa yg manjur dan insya Allah bila kita berdoa di tempat itu maka doa tsb akan lebih dikabulkan oleh Allah SWT.
Masuk ke Raudhah harus antri bergiliran, pintu masuk di bagi 2, dimana orang Asia  yg didominasi dengan baju warna putih (mukena) akan masuk di pintu dengan orang Arab yd didominasi dengan baju serba hitam.

Berhubung waktu sholat dan berdoa dibatasi di daerah Raudhah ini maka kami menerapkan strategi untuk sholat bergantian, yg satu sholat maka yg lainnya ngejagain agar yg sholat tsb tidak terinjak oleh jamaah lainnya, sementara untuk berdoa dapat dilakukan selama kami dalam proses antrian. Wilayah Raudhah ditandai dengan karpet warna hijau.

Salah satu yang unik bila sholat jamaah di masjid Nabawi adalah setelah sholat fardhu maka berikutnya akan dilanjutkan dengan sholat jenazah. Juga saat sholat shubuh adzannya 2 kali. Pernah suatu kali gue kecele, dikira adzan yg pertama itu yg bener sehingga dengan PD nya langsung sholat shunnah rawatib qobla shubuh. Ternyata adzan pertama hanya panggilan agar jamaah segera datang ke masjid.

Di masjid Quba, kami hanya melaksanakan shalat sunnah dan dilanjut dengan foto-foto. Masjid Quba ukurannya lebih kecil dibanding masjid Nabawi.

Saatnya ke perkebunan kurma, dalam bayangan gue kita bisa metik sendiri itu kurma ternyata malah masuk ke toko kurma yang ada di perkebunan. Harga di sini sangat mahal bisa 4 x lipat di banding harga eceran di depan masjid Nabawi. Tapi ga apalah pikirku, beli kurma asli dari tokonya hehehe.

Baca juga:  Pulau Sempu, Surga Tersembunyi di Balik Hutan

Masuk ke tempat percetakan al-quran ternyata yg diperbolehkan masuk hanyalah jamaah pria sedangkan para wanitanya diperbolehkan menunggu di toko al-quran. Bagi yg beruntung bisa mendapatkan hadiah quran loh tapi ya itu khusus untuk para pria.
Bagi yang mau waqaf quran di masjid nabawi pun bisa membeli quran di sini selain di depan masjid nabawi.

Yang paling seru adalah berburu barang murah di depan masjid saat pulang sholat shubuh. Hari masih agak gelap dan di depan masjid sudah penuh dengan gelaran dagangannya masing-masing dan trik-trik pemasaran agar menarik para pembeli. “5 riyal .. 5 riyal, 50 ribu 3” teriak penjual selendang sambil melempar-lemparkan selendang ke udara. Hahaha merekapun bisa menerima uang rupiah Anda. Dasar orang Indonesia terkenal banget senang belanja :-).

Sekian dulu perjalanan di Madinah, selanjutnya ke Mekah.

Salam superr …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *