Formalin yang biasa digunakan sebagai pengawet mayat sering disalahgunakan oleh para oknum untuk mengawetkan makanan. Padahal penggunaan formalin dalam makanan dan termakan oleh manusia dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Anda harus berhati-hati jangan sembarang membeli makanan dan cobalah memeriksa apakah makanan tsb mengandung formalin atau tidak.
Walaupun BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) sering mengadakan inspeksi mendadak terhadap kandungan berbahaya pada makanan namun nyatanya masih ada saja oknum pembuat maupun penjual makanan yang mengandung formalin. Makanan yang biasanya mengandung formalin adalah tahu, mie, lontong dsb.
Agar Anda yakin dan merasa aman bahwa makanan Anda betul-betul aman terbebas dari formalin maka Anda dapat melakukan pemeriksaannya sendiri dengan alat sederhana, nama alat tsb adalah formatest.
Anda cukup meneteskan 2-3 tetes formatest ke dalam sejumlah sedikit makanan yang telah dihaluskan yang Anda curigai mengandung formalin. Tunggu sekitar 3 menit, bila terdapat perubahan warna menjadi pink kemerahan maka makanan tsb positif mengandung formalin. Semakin merah warnanya maka semakin banyak kandungan formalinnya. Alat tes ini cukup sensitif karena bisa mendeteksi keberadaan formalin sedikitnya 2000bpj ( bagian per juta).
Formatest dapat Anda peroleh dengan harga 10 ribu rupiah saja untuk kemasan 5ml atau untuk 30-50 kali penggunaan.
Namun sayangnya formatest ini belum dapat Anda temui di apotek, supermarket apalagi warung tradisional. Namun Anda dapat membelinya di Universitas Pancasila departemen Farmasi.
Jadi bila Anda memerlukan formatest, Anda dapat langsung datang ke kampus UP di Lenteng Agung Jaksel atau menghubunginya via telpon lalu formatest dapat dikirimkan via kurir, tentunya perlu tambahan biaya ongkir dan packing.
Selamat mencoba dan semoga informasi di atas dapat bermanfaat.
