Hilangnya Air Asia Mengingatkan Kembali Pada Hilangnya Adam Air

Indonesia kembali berduka .., berita hilangnya pesawat Air Asia QZ8501 dari Surabaya menuju Singapura tanggal 28 Desember 2014 yang lalu menjadi berita paling menggegerkan di penghujung tahun 2014 ini. Mungkin teman-teman masih ingat dengan peristiwa jatuhnya pesawat dan hilangnya pesawat maskapai negara tetangga kita Malaysia Airlines. Pesawat MH370 dengan tujuan Malaysia-China ini belum ditemukan sampai sekarang. Total ada 3 kejadian pesawat Malaysia termasuk Air Asia jatuh di tahun ini. Kejadian serupa terjadi pada pesawat Adam Air tahun 2007 silam.

penyebab hilangnya pesawat air asia qz8501, penyebab hilangnya pesawat adam air

Entah kenapa, mendengar pesawat Air Asia ini hilang kontak pertama kali 2 hari yang lalu sudah membuat bulu kuduk berdiri. Ada perasaan ngeri, karena walaupun Air Asia merupakan pesawat murah atau low cost carrier, pengalaman saya selama menggunakan maskapai ini selalu memuaskan.

Sebelum saya menulis tulisan ini, saya sempat membaca di balik layar pencarian Adam Air 7 tahun yang lalu. Dalam salah satu situs berita tempa.co disebutkan bahwa awal mula pencarian Adam Air, pemerintah Sulawesi sempat menginformasikan bahwa pesawat dan penumpangnya ditemukan di salah satu huta di Polewali namun ternyata setelah dicek kebenerannya jangankan penumpang, bangkai pesawatnya pun tidak ditemukan. Mereka pun telah meminta bantuan paranormal namun hasilnya tetap mengecewakan. Kejadian serupa terjadi pada kasus Adam Air, ada yang menyebutkan bahwa pesawat telah mendarat di Belitung namun sampai sekarang belum ditemukan. Lalu sebetulnya apa sih yang menyebabkan hilangnya pesawat Adam Air dan Air Asia?

Bila kita bertanya pada paranormal tentu jawabannya adalah masuknya pesawat ke dunia ghaib. Namun secara ilmu pengetahuan, kedua pesawat tsb hilang kontak karena masuk ke dalam turbulensi awan kumulonimbus. Seperti dilansir dari wikipedia, awan kumulonimbus atau sering disebut awan cb (baca cibi) merupakan jenis awan tinggi dan padat yang terdapat badai petir dan cuaca dingin lainnya.

Baik Air Asia dan Adam Air adalah sama-sama maskapai low cost carrier dan ada yang menyebutkan pesawat jenis low cost carrier akan melalui jalur terpendek walaupun itu adalah jalur beresiko demi penghematan bahan bakar dan bukan mendarat di bandara terdekat. Entahlah yang mana yang benar …

Baca juga:  Perjalanan Menuju Tanah Suci (Part 4)

Sebagai upaya pencegahan, sebaiknya kita proaktif untuk menanyakan pada maskapai apakah jalur penerbangan yang akan kita lewati itu aman. Kita pun dapat melihat perkembangan informasi cuaca terkini di situs BMKG apalagi untuk musim-musim hujan saat seperti ini. Patuhi semua peraturan yang diberlakukan maskapai demi keselamatan bersama dan jangan lupa berdoa untuk keselamatan.

Saya harap kejadian serupa ini tidak terjadi lagi di kemudian hari. Semoga semua keluarga korban diberi ketabahan dan kesabaran… aamiin…

Baca juga: Cara Identifikasi Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat

Referensi: BMKG.go.id, wikipedia.org, tempo.co

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *