Menanam Sayuran Hidroponik Menggunakan Botol Minuman Bekas

Mempertimbangkan sayuran yang beredar di pasaran mungkin tercemar pestisida dan kemungkinan pengawet dan harga sayuran di supermarket atau pun tukang sayur juga lumayan maka ga ada salahnya saya menanam sendiri sayuran di rumah. Sehingga kapanpun ketika kita ingin mengkonsumsi sayuran dapat langsung memetik di pekarangan rumah, dijamin masih segar dan bebas pestisida.

Mengingat pekarangan rumah yang minimalis maka terpikirkan cara hidroponik yang diambil sehingga sayuran lebih bersih (tidak bercampur dengan tanah) dan perawatannya mudah.

Cara Hidroponik atau menanam tanaman dengan menggunakan media air sekarang ini dikenal dengan dua cara yaitu sistem sumbu (wick) dan NFT (air nutrisi yang mengalir melalui akar).

Nah yang saya coba sekarang ini adalah menanam sayuran hidroponik menggunakan botol minuman bekas dengan sistem sumbu. Prinsip kerjanya air dan nutrisi di botol bagian bawah akan naik melalui sistem kapiler tertarik oleh akar tanaman sehingga tanaman akan mampu melakukan fotosintesis dengan bantuan matahari. Iya betul sinar matahari mutlak diperlukan agar tanaman cepat besar.

Bahan yang diperlukan : botol minuman bekas, kain flanel, nutrisi / larutan pupuk (bila pupuk khusus hidroponik sulit diperoleh atau mahal dapat diganti menggunakan larutan pupuk NPK dengan kadar 3gr / liter air).
Alat yang diperlukan : paku, cutter, gunting, lilin, korek api.
Cara Menanam Sayuran Hidroponik:
1. Potong botol minuman bekas menjadi 2 bagian dengan menggunakan cutter. Akan lebih baik bila dipotong menjadi 2/3 bagian untuk larutan nutrisi dan 1/3 bagian lagi untuk tanamannya.

Botol Minuman Bekas
Potong Botol Minuman Menjadi 2 Bagian

2. Buatlah lubang kecil pada tutup botol menggunakan cutter yang akan digunakan sebagai jalannya sumbu.
3. Buatlah lubah kecil pada bagian botol untuk tanaman menggunakan paku panas, ini gunanya sebagai jalan udara sehingga akar masih mendapatkan udara.
4. Potonglah kain flanel dengan lebar sekitar 2 cm dan panjang sekitar 20-25 cm. Biasanya di pasaran sudah tersedia kain flanel dengan ukuran 25×25 cm per lembarnya dengan harga 1500 per lembarnya.
5. Masukkan 2 helai kain flannel tadi melalui tutup botol lalu ikat sehingga kain flanel tsb tidak melewati lubang tutup botol tadi. Ikatlah sedemikian pula sehingga benih akan mudah diletakkan di atas kain flanel.
6. Buat larutan nutrisi.
Bila menggunakan pupuk khusus hidroponik maka gunakan 5 ml / liter air pupuk mix A masukkan ke dalam air, aduk rata lalu masukkan 5ml/liter air pupuk mix B, aduk rata lagi. Jadi bila kita akan membuat 5 liter nutrisi maka yang digunakan adalah 25ml pupuk A dan 25 ml pupuk B dan air sumur 5 liter.
Bila menggunakan pupuk NPK, maka larutkan pupuk NPK sebanyak 3gr/liter air. Jadi bila akan dibuat 3 liter larutan nutrisi maka larutkan 3 gram pupuk NPK ke dalam 3 liter air.
7. Masukkan larutan nutrisi ke dalam botol melalu kain flanel sehingga kain flanel terbasahi semua.
8. Letakkan bibit tanaman di atas kain flanel, untuk setiap botol letakan 2 bibit.

Baca juga:  Honey Lemon Tea Ala Urang
Penampakan Depan Botol yang telah berisi larutan nutrisi, kain flanel dan bibit tanaman.

9. Periksa keadaan tanaman, biasanya kecambah akan muncul dalam waktu 2-5 hari. Bila kain flanel kering maka tetesi lagi dengan larutan nutrisi.

Pohon Pakcoy Berumur 1 minggu setelah penanaman bibit, tampak atas
Pohon Pakcoy berumur 1 minggu setelah penanaman benih, tampak depan

10. Bila daun telah muncul sejumlah 4 helai, maka pilih salah satu tanaman yang pertumbuhannya kurang baik untuk dicabut, sehingga isi 1 botol hanya 1 pohon saja.
11. Rawatlah tanaman dengan kasih sayang, bila larutan nutrisi habis maka segera ditambahkan. Pastikan tanaman mendapatkan sinar matahari yang cukup dan tidak terkena air hujan.

Tanaman berumur 3 minggu setelah penanaman benih, tampak atas

Bagaimana mudah bukan? biasanya tanaman akan siap dipanen sekitar 1-2 bulanan.

Go Green, Go Healthy .. 🙂

2 komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *